CERPEN


EXPERIENCE IS THE BEST TEACHER


jeritan anak jalanan....!

semua orang pasti memiliki pengalaman yang tak bisa di lupakan. nah disini saya akan menceritakan, sekaligus memberikan palajaran untuk kita semua. 

Dimulai dari tanggal 13, desember, 2013, saya melakukan perjalanan dari Koto Baru, Padang Panjang, bersama teman-teman saya menuju kota Padang, jaraknya waktu nya sekitar 2 jam. dengan bermodalan hanya pakaian yang dipakai saja. kami melakukan perjalan itu dengan sangat bahagia. 
kami memulai perjalanan dengan berdiri di tepi jalan dan melambaikan tangan kepada sopir truck, fuso,  maupun sopir mobil sejenis L300 untuk meminta pertolongan menuju ke kota padang. 
tak lama kami melambaikan tangan, salah satu mobil itu berhenti didepan kami, seakan mengisyaratkan kepada kami untuk segera naik keatas bak tersebut. 
selama perjalanan kami memetik gitar dan bernanyi dengan riangnya, seakan kami menikmati perjalanan. satu lagu telah kami nanyikan, dua lagu telah kami nyanyikan. tak lama sesudah kami melagu, mobil tersebut berhenti, seakan mengisyaratkan kembali agar kami segera turun dari mobil tersebut. turunlah saya dan teman-teman saya dari mobil itu, dan mengatakan kepada sopit, terimaksih pak! 

Dengan begitu, terpaksalah kami mencari mobil lagi, dan dengan masih gaya yang sama, yakni melambaikan tangan keatas untuk mengisyaratkan kepada sopir truck untuk mau menumpangi kami sampai tujuan. tak lama kemudian berhenti lah sebuah mobil truck di hadapan kami. 
tak menunggu waktu lama kami segera naik ke punggung mobil tersebut. dan sebaimana kebiasaan kami yakni menanyikan lagu bernuansa regge. 
ntah berapa lagu yang kami nanyikan, ntah berapa petikan gitar kami petik, ntah berapa kata telah kami ucapkan melalui lagu tersebut. tibalah kami ke tujuan utama kami, yakni "KOTA PADANG". dikota Padang tersebut kami terpaksa berjalan kaki, dikarenakan larangan mobil truck untuk memasuki daerah perkotaan. langkah demi langkah kami lewati, tak lupa kami berdendang di setiap langkah kami. 

sesampainya kami di daerah perkotaan, kami merasakan keganjalan pada tubuh kami, yakni merasakan lapar. ketika itu lah kami berfikir untuk mengamen di lampu merah untuk mengumpulkan receh demi receh, kertas demi kertas kami kumpulkan. akhirnya uang pun terkumpul kisaran 400.000 dan segeralah kami membeli nasi 2 bungkus. 1 bungkus nasi untuk 5 orang, dan alhamdulilah kami tidak ada merasakan kekurangan walaupun dalam 1 bungkus nasi tersebut jumlah orang yang makan begitu banyak. 
malam pun tiba kami tidur hanya ber alaskan lantai dan di hanya kardus lah yang menyelimuti malam kami. 
keeseokan harinya kami pun pulang ke koto baru, dengan hati senang, walaupun pakaian kami kumuh! semua itu tidak kami pedulikan, yang kami fikirkan adalah kami bisa bersama sahabat dua hari satu malam. 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. sangat ter inspirasi sekali, makin berjaya bro, semoga sukses, ditunggu karya karya yang lainya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Jiwa yang sepi

RUMAHKU